Hai..

Disini tempat untuk cuap-cuap dan berceloteh riang tentang segala hal.... tentang apa yah?? ;)
Powered By Blogger

Thursday, January 29, 2009

'SADARI' - 3

Salah satu kanker yang perlu diwaspadai oleh para wanita adalah kanker payudara. Kanker ini menduduki peringkat kedua setelah kanker leher rahim di antara kanker yang menyerang wanita Indonesia.

Tetapi kanker payudara ternyata bukan monopoli kaum perempuan, karena laki-laki juga bisa mengalaminya, meski angkanya relatif kecil yakni hanya sekitar 1%. Kanker payudara pada pria harus diwaspadai sejak dini karena bisa mengakibatkan kematian sebagaimana yang terjadi pada wanita.

Bagaimana asalnya kanker payudara?

Sel kanker payudara yang pertama dapat tumbuh menjadi tumor sebesar 1 cm dalam waktu 8-12 tahun. Sel kanker tersebut diam pada kelenjar payudara. Sel-sel kanker payudara ini dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh.

Kapan penyebaran itu berlangsung, kita tidak tahu. Sel kanker payudara dapat bersembunyi di dalam tubuh kita selama bertahun-tahun tanpa kita ketahui, dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas atau kanker.

Siapa yang berisiko menderita kanker payudara?
  • Wanita diatas usia 30 tahun
  • Pernah mempunyai riwayat kanker payudara
  • Usia di atas 25 tahun yang keluarganya (Ibu, saudara perempuan ibu, saudara perempuan satu ibu) pernah menderita kanker payudara
  • Mereka yang tidak menikah
  • Menikah tetapi tidak pernah melahirkan anak
  • Melahirkan anak pertama setelah berusia 35 tahun
  • Tidak menyusui
  • Mengalami trauma berulang kali pada payudara
  • Mendapat haid pertama pada usia yang sangat muda
  • Mengalami radiasi sebelumnya pada payudara (pengobatan keloid)
  • Cenderung kelebihan berat badan
  • Pernah dioperasi payudara atau alat reproduksinya
  • Pernah mendapat obat hormonal yang lama karena mandul
  • Mengalami berbagai macam goncangan jiwa yang hebat dalam kehidupannya (bercerai, tidak dapat menikah, dimadu dan sebagainya)
Bagaimana gejala kanker payudara?
  • Terdapat benjolan di payudara,
  • keluar cairan tidak normal dari puting susu yang berupa nanah, darah, cairan encer atau
  • keluar air susu pada ibu yang tidak hamil atau tidak sedang menyusui,
  • perubahan bentuk dan besar payudara, serta kulit, puting susu, dan
  • areola melekuk ke dalam atau berkerut.

Bagaimana deteksi dini kanker payudara?

Untuk mendeteksi adanya kanker payudara dapat dilakukan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). Tindakan ini sangat penting karena hampir 85% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita sendiri.

Pada wanita normal, American Cancer Society menganjurkan wanita yang :
  • berusia di atas 20 tahun untuk melakukan SADARI setiap tiga bulan,
  • usia 35--40 tahun melakukan mamografi,
  • di atas 40 tahun melakukan check up pada dokter ahli,
  • lebih dari 50 tahun check up rutin dan mamografi setiap tahun,
  • dan bagi wanita yang berisiko tinggi pemeriksaan dokter lebih sering dan rutin.
Bagaimana pengobatannya?

Pengobatan kanker payudara yang disepakati oleh ahli kanker di dunia sebagai berikut:
  • Stadium I dilakukan operasi dan kemoterapi
  • Stadium II tindakan operasi dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah hormonal
  • Stadium III dilakukan operasi dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah radiasi dan hormonal
  • Stadium IV pengobatan kemoterapi dilanjutkan dengan radiasi dan hormonal.
  • Stadium lanjut, setelah diobati harapan hidup pasien paling lama adalah empat tahun.
Bagi pasien yang dalam proses pengobatan, operasi pengangkatan tumor dilakukan di seluruh bagian payudara, baik kanan atau kiri. Tidak perlu cemas akan kejanggalan bentuk tubuhnya karena saat ini sudah tersedia payudara buatan dari bahan silikon yang mirip dengan payudara asli.

Bagaimana mencegah kanker payudara?

Tidak ada cara mencegah yang absolut, tetapi pola hidup sehat dan menghindari stres adalah salah satu sarana untuk menghambat penyebaran sel kanker dan memperpanjang usia harapan hidup. Banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan terutama yang mengandung vitamin C, juga menghindari rokok dan alkohol.

Sejumlah penelitian menunjukkan konsumsi buah-buahan dan sayuran bisa menurunkan risiko kanker payudara. Pasalnya, makanan dari tumbuhan kaya dengan nutrien antioksidan yang mencegah kerusakan sel-sel yang bisa menyebabkan kanker. Usahakan untuk mengonsumsi paling sedikit 5 porsi buah-buahan atau sayuran per hari.

Penelitian lain yang dimpimpin David J. Hunter, M.D., Direktur Harvard Center for Cancer Prevention di Boston menunjukkan lemak tak jenuh tunggal seperti minyak zaitun bisa melindungi kita dari kanker payudara, sedangkan lemak jenuh seperti terdapat di dalam daging dan mentega bisa meningkatkan risiko.

Para ahli yang mengamati kebiasaan makan pasien kanker payudara dan perempuan yang sehat juga menemukan perempuan yang mengonsumsi steak well done (sangat matang) berisiko 4 kali lebih tinggi terkena penyakit ini dibandingkan yang lebih suka steak medium, demikian menurut sebuah penelitian tahun 1998 yang dimuat di Journal of the National Cancer Institute.

Penelitian tahun 1997 yang diterbitkan jurnal kedokteran Inggris, The Lancet, juga menemukan konsumsi kedelai yang banyak mengandung senyawa phytoestrogen akan menurunkan risiko kanker payudara.

sumber

No comments:

Post a Comment