Hai..

Disini tempat untuk cuap-cuap dan berceloteh riang tentang segala hal.... tentang apa yah?? ;)
Powered By Blogger

Friday, May 22, 2009

Berasal dari Manakah Minyak Bumi itu?




Saat ini, sejumlah besar ilmuwan secara umum berpendapat bahwa minyak bumi adalah makhluk hidup purbakala yang di bawah tekanan suhu tinggi dan setelah melalui proses pengolahan dalam jangka waktu yang panjang serta lamban, maka makhluk hidup zaman purbakala baru berubah menjadi minyak bumi. Namun, yang membuat para ilmuwan bingung adalah sebenarnya butuh berapa kali organisme prasejarah dalam skala besar terkumpul dan terkubur, baru bisa menghasilkan minyak bumi yang sedemikian banyak seperti sekarang ini?

Masalah ini terjawab di majalah Scientist akhir November 2003. Penulis artikel tersebut yakni Jeffry S. Dukes dari Universitas Utah, melalui hasil hitungan dari data industri dan geokimia serta biologi yang ada sekarang: 1 galon minyak bumi Amerika, ternyata membutuhkan 90 ton tumbuhan purbakala sebagai bahan material, artinya 1 liter minyak bumi berasal dari 23,5 ton tumbuhan purbakala. Lalu berapa tumbuhan yang dapat mencapai 23,5 ton itu? Hasil hitungan didapati, bahwa itu setara dengan 16.200 meter persegi jumlah tanaman gandum, termasuk daun, tangkai dan seluruh akarnya.


Mengapa membutuhkan makhluk hidup purbakala dalam jumlah yang sedemikian besar baru bisa mengubahnya menjadi minyak bumi? Penyebabnya adalah bahwa minyak bumi harus di bawah tekanan suhu tinggi, dengan demikian baru bisa menghasilkan minyak bumi, lalu setelah makhluk hidup purbakala mati, jika penguburan tidak cepat, maka akan lapuk dan terurai. Namun, masalahnya adalah sebenarnya berapa besar rasio makhluk hidup purbakala berubah menjadi energi fosil? Penulis mengatakan: Kurang dari 1/10.000! Sebab sebagian besar karbon kembali ke atmosfer setelah melalui penguraian. Dan sejumlah kecil yang tersisa baru dapat berubah menjadi bahan bakar fosil.


Selanjutnya penulis mengatakan: "Berdasarkan hitungan jumlah pemakaian minyak bumi seluruh dunia tahun 1997, energi fosil yang dihabiskan seluruh dunia waktu itu setara dengan 400 kali lipat jumlah semua tumbuhan di atas bumi yang bisa menghasilkan minyak."


Dilihat dari segi lainnya, data geologi menunjukkan, bahwa bumi pada zaman purbakala mutlak tidak mungkin lebih besar ukurannya dibanding bumi saat ini, lagi pula jumlah kandungan oksigen di udara dan suhu udara pada zaman purbakala kurang lebih 30% lebih tinggi dibanding bumi saat ini, atau dengan kata lain, kecepatan busuknya makhluk hidup lebih cepat dibanding sekarang. Seandainya minyak bumi berasal dari jasad makhluk hidup melalui sirkulasi karbon, maka meskipun bentuk tubuh makhluk hidup purbakala lebih besar, namun jika rasio penguburan lebih cepat dan skala besar malahan sangat rendah juga akan sangat sulit, ini adalah yang bisa diketahui dari fosil dinosaurus yang tidak sempurna dan tidak banyak jumlahnya, yang hanya dapat kita gali sekarang ini. Sebuah fosil individual dinosaurus yang demikian tidak mudah untuk disimpan, lalu berapa besar rasionya jasad dinosaurus dalam skala besar yang harus segera dikubur?


Dilihat dari inferensi ilmu pengetahuan nyata modern, jika hipotesa mengenai jasad dinosaurus berubah menjadi minyak bumi sulit dipertahankan, maka bagaimanapun juga rasanya sang arif penciptanya atau sang dewa penciptanya juga merupakan suatu jalan pemecahannya!

(erabaru.or.id)*

Borobudur, Kompleks Stupa Terbesar Di Dunia


Borobudur, salah satu keajaiban dunia, adalah bangunan paling agung yang dipersembahkan manusia kepada Sang Buddha Sakyamuni.

Borobudur terletak di pulau Jawa, berjarak 40 km sebelah barat laut kota Yogyakarta, ia merupakan stupa tertua dan juga kompleks stupa terbesar di dunia. Namanya tercatat sebagai pewarisan budaya dunia oleh UNESCO dan dianggap sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Borobudur didirikan pada abad ke 8 dan 9, kemungkinan oleh Dinasti Syailendra yang kala itu memerintah pulau Jawa, pembangunan proyek tersebut berlangsung selama 75 tahun.

Konon Raja Asoka-India pernah membagi relik (salira) dari Buddha Sakyamuni menjadi 84.000 butir dan menyebarkan serta menguburnya di seluruh pelosok dunia. Demi menyimpan sarira asli dari Buddha Sakyamuni, kerajaan Syailendra telah memobilisasi beberapa puluh ribu orang, barulah menyelesaikan bangunan indah nan megah dan berskala besar tersebut.

Borobudur berbentuk piramida berundak, terbagi atas 9 lapis lantai, 6 lantai bagian bawah berbentuk platform bujur sangkar, lingkaran terluarnya dipenuhi dengan galeri relief, merupakan gudang pusaka seni pahat yang tersohor di dunia, dengan panjang seluruhnya mencapai 2,5 km, sehingga Borobudur bersama dengan piramida Mesir, Tembok Besar-Tiongkok dan Angkor Wat-kambodja dinamakan sebagai 4 keajaiban kuno dari timur. Ia tersusun oleh 1.600.000 buah batu cadas gunung berapi dan dibangun di atas bukit cadas kerdil dengan 265 m ketinggian dari atas permukaan laut, adalah stupa Buddha tunggal terbesar di dunia. Asal muasal nama “Borobudur” diperkirakan dari bahasa Sansekerta yakni “Vihara Buddha Ur”, yang bermakna “kuil Buddha dari puncak gunung”.



   Sebuah patung Buddha dengan posisi simpul tangan/mudra: Mudra Memutar Roda Hukum / Dharmacakramudra. (wikipedia)



Sebuah patung Buddha dengan posisi simpul tangan/mudra: Mudra Memutar Roda Hukum / Dharmacakramudra. (wikipedia)


Pada 1006 dalam sebuah letusan dahsyat gunung berapi, Borobudur terkubur di bawah berlapis-lapis abu gunung berapi, situs kuno agama Buddha yang terkubur dan terlelap dalam tidurnya hingga pada suatu hari di tahun 1814 baru ditemukan kembali dari balik lebatnya hutan belantara tropis. Kala itu Raffles wakil gubernur Inggris untuk Jawa yang sedang menduduki pulau Jawa, mendengar cerita para pemburu dan penduduk tentang sebuah candi besar yang tersembunyi di dalam hutan belantara, maka ia mengutus insinyur WN-Belanda untuk melakukan survey, akhirnya Borobudur melihat kembali sinar sang surya. Pada 1973 melalui bantuan Unesco, yang melancarkan restaurasi berskala besar barulah Borobudur memancarkan wajahnya seperti yang terlihat hari ini.

Kenapa Borobudur 100 tahun setelah selesai dibangun orang-orang Jawa tidak berkunjung lagi ke tempat tersebut, bahkan telah mencampakkan komplek tersebut, hingga kini masih saja merupakan sebuah misteri.

Relief Menunjukkan Taraf Alam Tiga DuniaKarakter manusia di dalam tiga dunia agama Buddha, Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu yang terpampang pada relief.

Karakter manusia di dalam tiga dunia agama Buddha, Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu yang terpampang pada relief.














Borobudur terutama terdiri dari tiga bagian yakni: fondasi candi, badan candi dan puncak candi; fondasi candi bertengger di sebuah dudukan berbentuk bunga lotus raksasa, pada dindingnya terukir relief yang masing-masing mewakili pemandangan taraf alam tiga dunia ajaran agama Buddha, Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu. Di dalam Kamadhatu manusia tak dapat melepaskan dirinya dari berbagai nafsu keinginan dan kegelisahan dimana masih eksis dunia surga/kenikmatan, dunia manusia ‘yang berakal budi’, dunia asyura/angkara murka, dunia margasatwa/nafsu hewani, dunia kelaparan/keserakahan, dunia kesengsaraan/penderitaan; di dalam dunia Rupadatu, manusia telah melepas segala nafsu dan telah mengurangi banyak aneka kegelisahan, tetapi masih eksis bentuk; sesampainya di Arupadhatu, kegelisahan meski masih eksis, tetapi bentuk tak terlihat lagi.

Borobudur memiliki 4 pintu masuk pada empat sisinya, pintu-pintu tersebut dijaga oleh 32 singa-batu. Pintu masuk utama terletak di timur, cerita relief juga dimulai dari titik tersebut. Setiap tingkat juga mewakili sebuah taraf alam kultivasi, dimulai dari tingkat terbawah yang mewakili dunia Kamadhatu, relief di sekitarnya melukiskan norma-norma moralitas di dunia, mempropagandakan siklus sebab-akibat, reinkarnasi, melukiskan penderitaan neraka dan kebahagiaan jalan ke surga serta fragmen kehidupan; kemudian pada lantai/terrace pertama tentang kelahiran sang Buddha dan kisah perjalanan hidupnya, selanjutnya adalah sejumlah plot dari dalam kitab Buddha tertera pada beberapa lantai/terrace. Berjalan menyusuri galeri pada lantai terbawah bertahap menuju ke atas, bagaikan perjalanan dari dunia fana melangkah ke dunia Sukhavati (kebahagiaan absolut). Para penganut melangkahkan kakinya sambil menyimak berbagai sudut pandang/taraf alam setelah berhasil dalam pelepasan keterikatan di dalam perjalanan kultivasinya, sang arsitek berharap relief-relief itu bisa menuntun manusia dalam memperoleh hikmah pencerahan, setelah melihat ribuan relief yang terpampang, melepas belenggu dunia fana, tibalah di titik pusat, berupa stupa besar yang melambangkan sang Buddha, keadaan tiba-tiba berubah terbuka-lepas, bentuk candi dari persegi menjadi 3 tingkat platform/terrace bulat dan di atasnya terdapat 72 buah stupa, bagaikan bintang-bintang yang mengerumuni rembulan berupa stupa besar di titik sentral.

Patung Buddha di puncak Borobudur dan stupa sarira

Patung Buddha di puncak Borobudur dan stupa sarira
















Bentuk bujur sangkar dengan ukiran yang detil dan halus di dunia Rupadhatu, di dunia Arupadhatu telah berubah menjadi bentuk bulat yang tak berhias, ini melambangkan orang-orang yang semula terikat dengan nafsu dan rupa dari dunia Rupadhatu telah berhasil menyeberang ke dunia Arupadhatu. Selain cerita tentang alam semesta dari agama Buddha yang terpahat di atas batu, Borobudur juga mempunyai sejumlah patung Buddha dengan posisi tegap duduk bersila-ganda di atas dudukan berbentuk bunga lotus, mereka tersebar di badan candi berbentuk bujur sangkar sebanyak 5 lantai dari (dunia Rupadhatu) dan 3 lapis lantai berbentuk bulat di puncak stupa yakni dunia Arupadhatu.

Masing-masing patung Buddha di badan candi tersebut disemayamkan di dalam cekukan dinding, mengelilingi sisi luar pagar, seiring dengan luasan yang semakin menyempit, jumlah patung Buddha juga semakin berkurang. Patung-patung tersebut dilihat sekilas berbentuk sama, namun posisi mudra (simpul-tangan) mereka ternyata berlainan. Patung Buddha di badan candi dan di puncak candi total berjumlah 504 buah, 300 diantaranya rusak sebagian (kebanyakan hilang kepalanya), sedangkan sebanyak 43 buah hilang tak berbekas.

Imbalan Sebab Akibat Mengingatkan Manusia Di Bumi

Fondasi candi adalah sebuah bangunan berbentuk bujur sangkar dengan panjang 123 m dan tinggi 4 m, pada 1885 di bawah fondasi candi telah ditemukan sebuah relief tersembunyi, 160 diantaranya adalah relief yang melukiskan realita dunia fana (Kamadhatu), relief mengisahkan kehidupan riel orang zaman dahulu, ada tentara, pemijat, anak kecil, wanita, pendoa dan melukiskan imbalan hukum sebab akibat agama Buddha, di antaranya terdapat sebuah relief yang menggambarkan orang yang tidak menjaga perkataannya, dimana-mana mencipta gossip tak terasa telah berbuat dosa, mulut orang-orang tersebut ditonjolkan dengan cara penyajian hiperbol, guna mengingatkan manusia agar berkultivasi mulut dan mengakumulasi kebajikan.

Puncak candi berjarak 35 m dari atas tanah, dibentuk oleh massa silindris dengan titik poros sama dan berjumlah 3 tingkat, pada setiap tingkat didirikan satu lapis stupa yang berlubang-lubang, patung Buddha diletakkan di dalam stupa sarira berbentuk lonceng, konon apabila dapat menyentuh patung di dalam stupa tersebut bisa mendatangkan rezeki, maka itu para turis acapkali melalui lubang tersebut berusaha menyentuh patung Buddha memohon berkah (dikatakan cara menyentuhnyapun tidak sama untuk pria dan wanita, jika tidak, tak akan efektif).

Sesungguhnya candi secara utuh sudah memberitahu manusia bahwa “Segala hukum yang dilakukan dengan niat disengaja, bagaikan gelembung impian.” Hanya melalui kultivasi hatilah baru bisa mencapai puncak paling atas dari kehidupan, juga baru bisa menapaki puncak dari candi bulat.

Perbandingan Candi Mengandung Kalender Dan Ilmu Falak Serta Konsep Alam Semesta

Legenda Jawa menganggap Gunadharma adalah insinyur pembangun Borobudur. Siapa dia, hanya sedikit diketahui orang. Satuan yang ia pergunakan dalam masa proyek disebut Tala, adalah jarak rambut pada dahi hingga ke dasar dagu, atau merentangkan semaksimal mungkin ibu jari dan jari tengah maka jarak antara dua jari itulah. Meski satuan panjang seperti itu setiap orang bisa tidak sama, tetapi ukuran candi ternyata sangat presisi. Statistik pada 1977 ditemukan bahwa setiap bagian candi membentuk perbandingan 4 : 6 : 9. Kemudian orang-orang di candi Pawon dan Mendut yang tak jauh dari Borobudur telah menemukan perbandingan yang sama. Para ilmuwan menduga perbandingan ini mengandung makna pengkalenderan, ilmu falak dan konsep alam semesta, seperti halnya Angkor Wat di Kamboja.

Borobudur adalah hasil karya tak ternilai di dalam kebudayaan agama Buddha, seluruh bangunan menggunakan 550.000 m3 bebatuan. Permukaan reliefnya ada yang mengisahkan sesuatu hal, ada juga yang hanya berupa hiasan; ada yang mengisahkan agama Buddha, ada pula dongeng rakyat, figur orang-orang tersebut sangat hidup, dengan struktur rumit dan proporsi yang tepat.

Dari dasar candi hingga ke puncak, telah menceritakan kisah perjalanan seorang manusia biasa yang berkultivasi menjadi Buddha Tatagatha. Terdapat total 504 buah patung Buddha dengan pose tangan berlainan, yang masing-masing ditempatkan ke dalam stupa dan di dalam candi sarira yang terdapat di puncak candi, juga terdapat 1.460 buah relief cerita, 1.212 buah relief hiasan, panorama yang indah megah, ia adalah kelompok candi Buddha yang terbesar, juga situs kebudayaan umat manusia yang agung.

Tepat 3 tahun lalu pada Mei 2006, sebuah gempa tektonik 6,2 skala Richter mengguncang hebat wilayah pesisir selatan Jawa Tengah. Menimbulkan kerugian tewas dan terluka dan kerusakan parah pada sebagian kota Yogyakarta akan tetapi Borobudur masih tetap tegar berdiri dengan tenteram. (Epochtimes/Whs)

sumber

biola













Biola termasuk salah satu jenis dari kelompok Violin, yang terdiri dari: Biola kecil, biola menengah, biola besar dan biola-bass, perbedaannya terletak pada ukurannya, namun cara berbunyi dan cara resonansinya sama.

Biola dimainkan dengan cara digesek, pada umumnya disebut: alat musik gesek/senar-busur. Asal usul alat musik gesek termasuk cukup lama di dalam sejarah umat manusia, seiring dengan penyebaran kebudayaan dan perubahan sejarah, oleh karena itu di wilayah berbeda kemungkinan terdapat sebutan berbeda untuk satu alat musik yang sama, atau bisa saja sebuah sebutan yang sama tapi yang dimaksud alat musik berbeda, perlahan-lahan seiring dengan situasi endemiknya maka telah berkembang menjadi alat musik yang beraneka-ragam.

KELAHIRAN

Menurut catatan kuno bangsa Aria di India, pada 5.000 tahun yang lampau, Raja Ravana dari negara Sri Langka telah mencipta alat musik yang menggunakan senar-busur, yakni Ravanastron, kemudian Ravanastron menyebar ke Afghanistan dan Persia, pada awal abad ke 1, semasa zaman kerajaan Da Yue Shi di Afghanistan, bentuk instrumen musik itu berubah menjadi bentuk Pipa (alat musik petik dari Tiongkok), papan atasnya datar, punggungnya berasal dari kayu utuh yang dipahat cekung, agak halus, nada dan resonansinya agak besar. Pada abad ke 7 menyebar ke wilayah Arab dan sewaktu zaman keemasan Islam namanya diubah menjadi Rebab.

PENYEBARAN KE EROPA

Sekitar abad ke 8, seiring dengan perluasan pengaruh Islam, Rebab masuk ke Spanyol, kala itu Spanyol dibawah kekuasaan dinasti Aragon, orang Spanyol menyebut instrumen tersebut sebagai Rebec atau Rebeca. Dalam waktu bersamaan juga memasuki Roma, Yunani, Eropa Timur dan Italia.


Pada abad pertengahan di Eropa, wilayah perkembangan alat musik gesek ialah Italia, Jerman dan Perancis, meskipun asal usul alat musik gesek bukan di Eropa, tetapi telah dibesarkan dan berjaya di Eropa. Alat musik gesek yang mula-mula masuk ke Eropa terdiri dari 2 macam yakni: Pegangan vertical dan Pegangan di atas lengan.


Biola dengan pegangan vertical adalah cara penyajian awal dari alat musik gesek, semenjak awal Rebab-Arab sampai ke Rebeca, hingga setelah ratusan tahun perubahan dari Rebeca menjadi Viol, semuanya dimainkan dengan vertical, sampai dengan abad ke 18 digantikan dengan kepopuleran Biola. Namun cara pegangan vertical sampai sekarang dapat dipertahankan pada alat musik berbagai daerah, misalnya: Hu Qin (baca: Hu Jin) dari Tiongkok, Gadulka dari Eropa Timur, Sarangi dan Sardi dari India, Morinchur dari Mongolia dll.


Biola dengan cara pegang di atas lengan dimainkan dengan meletakkan Rebeca di atas punggung tangan atau dijepit di bawah rahang, kemungkinan terpengaruh oleh Lyra dari Mesir, juga dikarenakan akibat pengaruh pementasan keliling penyair gelandangan Eropa dengan seniman nomad, itulah pionir/bentuk awal dari biola modern.


Viol muncul lebih dulu 1 abad dibandingkan Biola, karena ia pegangan vertical, maka ia bukanlah bentuk awal Biola, kemudian kedua alat musik itu eksis bersama-sama selama 2 abad. Suara Viol jelas dan manis, lembut dan elegan, itulah sebabnya biasanya dimainkan di forum high society, seperti di dalam istana; sedangkan volume Biola agak besar, suaranya brilian dan indah, bisa dimainkan antara level kuat dan lemah, maka itu lebih sesuai dengan forum yang luas, seperti assembly dan ball room-hotel dll. Kemudian pada sekitar abad ke 17 (th 1650), jelas Biola lebih disukai oleh dunia, kebutuhan dan posisi Biola semenjak saat itu melampaui Viol.

KELAHIRAN BIOLA

Di bawah pertukaran dan hantaman budaya, Biola modern paling awal muncul pada abad ke 16 (sekitar th 1520) di Italia-utara, abad 16 adalah saat-saat tergemilang dari zaman Renaissance, dengan latar belakang Renaissance, lambat laun Biola mengarah ke bentuk modern sekarang ini, pembuatannya halus, proses/teknologi designnya sesuai dengan teknologi dan prinsip estetika, terlebih lagi suaranya yang indah dan nyaring, kuat serta lincah menonjolkan ciri alat musik zaman sekarang.


Kemudian ditambah lagi dengan ditumbuh-kembangkan oleh Cremona dan 3 clan pembuat biola paling terkenal dari Cremona yakni:, Amati, Stradivari dan Guarneri, hingga kini biola buatan mereka masih saja menjadi barang rebutan kolektor modern, dewasa ini masih diakui sebagai biola terbaik di dunia.


Pembuat biola zaman modern banyak yang giat mengupayakan perombakan dan pembaharuan, namun selalu saja tak mampu melebihi rancangan generasi pendahulu, walau terdapat sejumlah style pribadi ataupun perubahan mini, akan tetapi tetap tak bisa lepas dari pola semula, itulah sebabnya ada yang beranggapan, biola adalah item yang sudah maksimal di dalam sejarah teknologi umat manusia.


Teknik permainan dan kedudukan biola pada akhir abad ke 16 belum mencapai puncaknya, bagaimanapun perkembangan alat musik mengikuti dan saling mengisi dengan pemain dan komponis. Pada masa pertengahan abad ke 17, para komponis mulai khusus memperhatikan suatu bentuk musik untuk pertunjukan tertentu, seperti musik biola atau musik akustik, maka secara perlahan biola menggantikan peran viol.


Komponis Italia, Monteverdi secara resmi memasukkan biola ke dalam pertunjukannya, dan telah menciptakan banyak teknik bermain biola, menghasilkan lebih kaya lagi nada dan suara biola. Marini telah menulis banyak musik solo untuk biola. Sedangkan Corelli yang disebut sebagai “Bapak teknik biola modern”, adalah seorang pakar pertunjukan professional juga adalah seorang komponis, ia mulai mencipta sonata gaya biola dan 12 buah konser besar philharmonic orchestra (konser besar adalah bentuk awal dari konser).

Karena telah hadir para komponis seperti tersebut diatas yang membuat perkembangan dan posisi biola telah maju dengan langkah besar, juga telah mempengaruhi komponis dari aliran klasik seperti: Bach, Georg Friedrich Händel, Mozart dll. Pada zaman Barocco karena kemajuan musik biola, musiknya lambat laun lepas dari cara pementasan musik akustik gereja dan terbentuklah pertunjukan musik dalam ruang. Sampai zaman akhir Barocco, skala bentuk orkestra dan kerumitannya semakin bertambah, dan teknik pertunjukan alat musik juga semakin lama semakin rumit dan beraneka ragam. Teknik biola juga pada awal abad ke 19 dibawa ke puncaknya oleh pakar biola Italia, Paganini.

MASUK KE TIONGKOK

Ravanastron yang disebut-sebut pada awal tulisan ini, (pada awalnya) belum juga menyebar ke Tiongkok, ada yang masuk ke India menjadi “Ke Jia Kum”, akhirnya pada abad ke 13 baru masuk ke Tiongkok, itu adalah Hu Qin-ekor kuda dari zaman dinasti Song. Sesudah lewat 400 tahun, biola modern baru seiring dengan masuknya misionaris dan pedagang pada zaman dinasti Qing (baca: Ching) masuk ke Tiongkok. Penyebaran awal biola hanya terbatas pada kegiatan misionaris di dalam istana, setelah perang Candu, biola baru melalui sejumlah besar misionaris berikut orang bule merembes ke masyarakat Tiongkok, gereja dan sekolah seminari berbondong-bondong mendirikan kelompok musik philharmonic orchestra dan telah mendidik dan membina banyak personil musik ala barat. Sampai tahun 1927 tuan Cai Yuanpei dan Xiao Yumei di Shanghai mendirikan musik centre negeri, ini adalah sekolah musik tingkat tinggi yang dibangun paling awal di Tiongkok, dan semenjak itu telah dimulai sendiri pendidikan personil pertunjukan.

(Materi studi: Zhuang Zongping – Rahasia Biola) (erabaru.or.id)*

Seputar Permen Karet


Permen karet merupakan makanan yang sangat digemari masyarakat. Permen karet berasal dari Amerika, terbuat dari getah pohon atau damar gliserin yang ditambah larutan gula, peppermint dan bahan lainnya, kemudian diaduk dan dipress.

Manfaat mengunyah permen karet:

1. Menyegarkan bau mulut, terutama bagi yang suka mengonsumsi makanan beraroma keras seperti bawang merah dan bawang putih. Permen karet sangat efektif untuk menetralisir bau tersebut.

2. Permen karet dapat melekat erat, sehingga dapat membersihkan sisa-sisa makanan pada permukaan gigi. Sering mengunyahnya dapat meningkatkan produksi air liur yang dapat membersihkan rongga mulut dan gigi dengan lebih baik, sehingga resiko terbentuknya plak-plak gigi dapat dikurangi.

3. Ketika mengunyah permen karet, rongga mulut berulang-ulang melakukan gerakan menggigit, ini memperlancar aliran darah di bagian wajah, dan juga melatih otot-otot untuk mengunyah dan menggigit. Hasil penelitian seorang ahli dari Amerika, mengunyah permen karet setiap hari selama 15 menit dapat bermanfaat bagi kecantikan.

Kerugian mengunyah permen karet:

1. Pada waktu mengunyah permen karet, gula tinggal di dalam rongga mulut dalam waktu lama, maka bakteri dalam rongga mulut akan merubah gula menjadi asam yang akan mengurai kalsium gigi (email gigi) sehingga menyebabkan kerusakan pada gigi. Para ahli menganjurkan agar memilih permen karet xylitol sebagai pengganti gula, karena xylitol memiliki rasa dan nilai gizi yang sama dengan gula, namun tidak dapat difermentasi menjadi asam sehingga aman untuk gigi.

2. Hasil riset di Swiss menunjukan, sering mengunyah permen karet dapat merusak bahan tambalan gigi. Oleh sebab itu bagi seseorang yang menggunakan tambalan gigi dengan bahan air raksa sebaiknya jangan mengunyah permen karet. Karena mengunyah permen karet dapat mengurai senyawa air raksa tersebut, yang dapat meningkatkan jumlah kandungan air raksa dalam darah dan air kemih. Kelebihan zat tersebut dapat berpengaruh negatif terhadap otak, susunan syaraf pusat dan ginjal.

3. Anak-anak yang mengunyah permen karet dalam waktu lama, kemungkinan besar akan mempunyai kebiasaan menggertakkan gigi pada saat tidur karena otot-otot mulut dalam keadaan tegang, sehingga dapat mempengaruhi kualitas tidur mereka. Para ahli menyarankan agar anak-anak tidak mengunyah permen karet lebih dari 3-4 kali sehari dan tidak melampaui 10-15 menit.

4. Sering mengunyah permen karet bagi para remaja dapat berisiko memiliki bentuk wajah segi empat, karena otot-otot rahang mungkin terlalu terlatih sehingga sangat cepat pertumbuhannya. (Zhang Yantao/The Epoch Times/prm)

sumber

Buah-buahan dan Masalah Asam Lambung

fruits











Ada beberapa orang tua (lansia) malah tidak berani mengkonsumsi buah-buahan, karena setelah mereka mengonsumsi buah-buahan tersebut, lambung mereka terasa sangat tidak enak, kalau bukan karena asam lambung maka merasa lambung ‘dingin’.

Pada Kongres Gabungan Kedokteran Chinese dan Barat yang ke-2 di Universitas Kedokteran Jiaotong Xi’an, Prof. Sun Wansen, sebagai wakil ketua menyatakan : Hal itu dikarenakan sebagian besar air dari buah-buahan tersebut mengandung kadar gula yang tinggi, bahkan ada beberapa yang sifatnya dingin, dan kebanyakan orang tua memiliki lambung dengan taraf keasaman dan taraf kedinginan yang tidak sama.

Kong Zhuren mengatakan, bagi lansia yang memiliki kondisi lambung yang dingin diusahakan tidak mengonsumsi buah-buahan yang bersifat dingin, seperti: buah pear, jeruk Bali, pisang, dan lain-lain. Sedangkan buah-buahan lain seperti buah leci, apel, anggur, semangka, peach, aprikot, srikaya, nanas semua ini boleh dikonsumsi. Disarankan buah pear, apel dan buah yang lainnya yang akan dikonsumsi dikukus terlebih dulu, dengan demikian dapat mengurangi sifat dingin yang terkandung pada buah-buahan.

Biasanya dengan mengonsumsi kapulaga, biji adas, jahe segar, jahe mentah, dan juga minum kaldu atau kuah dari daging sapi dan kambing, kesemuanya itu dapat membantu menghangatkan lambung.

Para lansia yang memiliki kondisi lambung yang asam harus berhati-hati dalam mengonsumsi buah-buahan, karena sebagian besar air dari buah-buahan itu mengandung rasa manis asam, sedangkan sifat lambung sendiri memang asam, setelah mengonsumsi buah-buahan menjadi lebih asam, tentu saja akan menimbulkan perasaan yang tidak enak. Disarankan untuk mengonsumsi jenis sayuran yang mengandung rasa pahit dan sedikit pedas, seperti: Blonceng, cabe, jahe mentah, bawang bombai (jenis sayur-sayuran ini dapat mengendalikan pembentukan asam lambung) dan lain-lain, boleh mengonsumsi buah-buahan dengan jumlah yang sesuai, jangan berlebihan. (shi/mgl/epochtimes)*

sumber


Ulang Tahun ;)

tanggal 20 kemarin, aku berulang tahun lho.. orang pertama yg ucapin selamat adalah "dokter sayang" nun jauh disana.. gak nyangka ternyata doi romantis, hehe.. tapi senang karena dia perhatian. trus, ada bude wiwi dan bunda ambar (lewat facebook), mba kiki lewat sms, metri yg selisih 7 hari ke depan juga akan ultah juga.. trus tante windy dan my sis, IIN di Aceh.. duh kangen deh sama iin..
tak terasa umur dah smakin bertambah.. pas ultah berasa sedih karena ga ada Ariq untuk dipeluk (dia lagi ikut Mbah uti dan Mbah Kakung ke Purworejo).. tapi aku bahagia karena aku punya orang2 yang kusayang dan menyayangiku sekarang. semoga aku tetap tegar dan bersemangat dalam hidup ini.. Amin..
Love u my son..
Love u my love..
Love u my Family
Love u Friends..

Wednesday, May 13, 2009

bis kuning

pagi ini ada kejadian unik. waktu naik bis kuning lambang biru no. 03, seharusnya kan belok kanan tuh, tapi gak tau gimana tiba2 surprise aja kok bisnya lurus aja jalannya. nah, sebelum halte hukum, eh si pak supir tiba2 juga nge-rem mendadak.. jadi deh banyak yg bertumbangan di salam bis, hehe. trus, yg menyebalkan ada seorang bapak yg teriak2 gak karuan ngomelin si bapak supir. seharusnya kan dia maklum, semua orang bisa khilaf. tapi gitu deh..
nah, dengan perasaan bersalah (mungkin), si pak supir jalan mundur sampe deket ke tikungan dan akhirnya berhasil belok kanan. alhamdulillah, akhirnya sampai juga di ekonomi.. cuma merasa sebel aja sama si bapak2 pengomel itu.. :p

Monday, May 11, 2009

Nyeri pada telapak kaki

Nyeri pada tumit dapat disebabkan oleh pengapuran tulang, namun umumnya disebabkan oleh peradangan plantar fascia–suatu jaringan disepanjang bagian bawah kaki yang menghubungkan tulang tumit dengan ibu jari kaki kita. Keadaan ini disebut plantar fasciitis, umumnya menyebabkan nyeri seperti ditusuk atau rasa terbakar yang biasanya bertambah buruk pada pagi hari karena fascia mengencang (berkontraksi) sepanjang malam. Segera setelah kita berjalan-jalan beberapa saat, nyeri yang disebabkan oleh plantar fasciitis ini biasanya berkurang, tetapi mungkin akan terasa nyeri kembali setelah berdiri beberapa lama atau setelah bangun dari posisi duduk.

Beberapa di antara penyebab plantar fasciitis adalah: aktivitas dan berat badan berlebih, akibat trauma masa lalu yang menimpa tulang tumit, kebiasaan melepas alas kaki saat berjalan di lantai yang keras atau kasar, peradangan sendi dan tulang, encok rematik (rheumatoid arthritis/RA), dan pemakaian alas kaki yang tidak sesuai.

Selain pada tumit, penekanan berlebihan akibat berat badan dan perlukaan juga dapat menyebabkan timbulnya sensasi nyeri atau keram pada bagian lain telapak kaki.

Untuk itu Kami sarankan agar Anda mengistirahatkanlah kaki Anda, dan hindari terlalu sering memakai sepatu yang tidak nyaman atau sempit, terlebih dengan hak tinggi. Apabila dirasa sangat mengganggu Anda dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter atau dokter spesialis penyakit dalam untuk tatalaksana yang lebih optimal.