Hai..

Disini tempat untuk cuap-cuap dan berceloteh riang tentang segala hal.... tentang apa yah?? ;)
Powered By Blogger

Thursday, January 29, 2009

Mitos Tentang Panggul Vs Kelahiran Normal

Selama ini banyak mitos yang berkembang mengenai hubungan panggul dan kemampuan melahirkan secara normal. Nah, informasi di bawah ini mungkin dapat berguna :

Panggul bukan pinggul. Panggul merupakan kumpulan tulang dengan sedikit otot, sedangkan pinggul merupakan kumpulan otot dan lemak. Jadi, seseorang yang memiliki pinggul besar belum tentu panggulnya juga besar.

Kurus. Wanita bertubuh kurus bukan berarti memiliki panggul yang kecil. ‘’Tidak ada hubungan antara berat badan dengan ukuran panggul,’’ kata Dr. Uf Bagazi, SpOG, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Brawijaya Women and Children Hospital, Jakarta.

Pendek. Wanita dengan tinggi kurang dari 145 cm memang dapat diindikasikan memiliki panggul yang kecil dan sempit. Tetapi, ini hanya merupakan indikasi, bukan sesuatu yang pasti. ‘’Butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan dan selama ukuran bayinya proporsional dengan ukuran jalan lahir serta bisa memenuhi syarat-syarat kelahiran normal, maka tidak ada masalah,’’ terang dr. Uf.

Cara paling mudah untuk memprediksi apakah seorang wanita berpanggul sempit atau tidak, adalah melalui tinggi badannya. ‘’Wanita dengan tinggi kurang dari 145 cm berpotensi lebih tinggi untuk memiliki panggul sempit,’’ tutur dr. Uf.

Tetapi pada dasarnya jika tinggi badan kurang dari 145 cm pun, jika ukuran kepala dan tubuh bayi kecil, misalnya seperti pada bayi lahir prematur dengan usia kehamilan 6-7 bulan, maka persalinan normal masih dimungkinkan. Sebaliknya, jika tinggi badan lebih dari 145 cm pun, jika ada kondisi-kondisi tertentu, bisa saja memiliki kendala untuk melahirkan normal. Diantara kondisi tersebut adalah :

Ukuran kepala bayi. Jika ukuran kepala dan badan terlampau besar melebihi ukuran jalan lahir (panggul) ibu, walaupun ibu tergolong tinggi tetap saja Anda harus melahirkan melalui bedah sesar.

Kelainan panggul, tipe panggul ginekoid (panggul normal wanita) dapat melahirkan secara vaginal sedangkan tipe panggul lain tidak dapat seperti panggul yang tidak simetris, dan android (panggul pria)

Kelainan letak bayi, jika posisi bayi tidak sesuai seperti yang diharapkan tentu akan menyulitkan persalinan.


Mengukur Panggul

Waktu paling tepat untuk mengukur panggul, kata dr. Uf, adalah saat kehamilan berusia 36 minggu. Pada saat itu, dokter dapat menentukan kemungkinan Anda untuk dapat melahirkan secara normal. Pengukuran terutama menyangkut diameter maupun luas masing-masing pintu panggul. Semakin luas panggul Anda, teorinya semakin mudah pula bayi keluar. Sebaliknya, semakin sempit panggulnya, maka makin besar kemungkinan timbulnya kesulitan dalam persalinan.

Pemeriksaan dilakukan meliputi :

Pemeriksaan Secara Klinis. Teknisnya dokter akan memasukkan dua jarinya (jari telunjuk dan tengah) ke jalan lahir hingga menyentuh bagian tulang belakang/promontorium. Setelah itu, dokter akan menghitung jarak dari tulang kemaluan hingga promontorium untuk mengetahui ukuran pintu atas panggul dan pintu tengah panggul. Jarak minimal antara tulang kemaluan dengan promontorium adalah 11 cm. Panggul tengah di ukur dengan cara memeriksa spina ischiadika atau tonjolan tulang panggul yang teraba menonjol atau tidak, dan sudut tulang kemaluan lebih dari 90 derajat dan intertuberosum lebih dari 8 cm untuk mengetahui panggul bawah luas.

Pemeriksaan Radiologi/ rontgen. Dilakukan dengan cara memotret panggul ibu, menggunakan alat rontgen. Hasil foto kemudian dianalisa untuk mengetahui ukuran panggul. Mulai dari pintu atas panggul, pintu tengah panggul, dan pintu bawah panggul.

(Sumber: Parents Guide)

No comments:

Post a Comment